![]() |
© Foto: Lockheed Martin Corporation |
Desert Hawk III tak berawak, dimana Kementerian Pertahanan Inggris menghabiskan lebih dari 15 juta pound (lebih dari $ 20 juta), tidak dapat terbang dalam hujan, surat kabar The Sunday Times, mengutip sumber.
Menurut publikasi tersebut, UAV model ini dibeli pada tahun 2007 untuk digunakan di Irak dan Afghanistan. Untuk pembelian 221 pesawat tak berawak, Kementerian Pertahanan Inggris menghabiskan 11,8 juta pound sterling, 3,3 juta lainnya adalah biaya perawatan, kata artikel tersebut.
Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa Desert Hawk “secara teratur digunakan untuk pelatihan di Inggris.” Edisi tersebut menyebutkan bahwa pesawat tak berawak ini juga dikirim ke Estonia, tempat tentara Inggris berada dalam rangka misi NATO. Namun, saat hujan, drone model ini tidak bisa terbang dan pecah. “Mereka tidak bisa bernavigasi di angkasa, jadi mereka mempercepat dulu, lalu mulai menukik, yang biasanya tidak mengarah pada sesuatu yang baik,” – kata salah satu sumber The Sunday Times.
Dalam beberapa kasus, karena tidak dapat diandalkannya pesawat tak berawak itu, perlu melibatkan perusahaan swasta yang menyediakan mesin terbang sendiri, kata media tersebut.
Perusahaan Amerika Lockheed Martin, produsen Desert Hawk, mengklaim bahwa untuk pengoperasian pesawat tak berawak dalam cuaca hujan, pembaruan harus dipasang.
Tinggal dipakein Jas Hujan beres….